Kamis, 16 April 2009

hari terakhir sekolah yang mengharukan.

Tadi,tadi hari ini,tepatnya tadi pagi beranjak siang,

Berhubung mendekati ujian nasional,maka diadakanlah suatu kegiatan yang selalu diwaspadai oleh siswa berambut lebih dari rata-rata,yaitu RAZIA RAMBUT.

Nah,saya kan tau diri,tau diri saya berambut agak panjang, lalu berpikirlah saya untuk melarikan diri dari kelas, kan pelajaran kosong juga, setelah menyampaikan maksud tujuan saya melarikan diri kepada kekasih saya,lalu sayapun ngacirkan diri,,

Saya ngacir ke tempat yang aman dan tenteram,yang saya pikir guru khusus razia takkan mengejar sampai sini, saya ke perpustakaan.

Saya pikir saya hanyalah sebatang kara dalam urusan pengaburan ini,eeh ternyata teman saya mengekor buntut saya,maksud saya mengekor saya,lalu sayapun mempunyai teman dalam pengaburan ini,eh saya lupa memperkenalkan,nama teman saya itu KEMAL.

Setelah saya - kami lebih tepatnya, merasa suasana sudah aman,kamipun menyalikan diri untuk berani keluar dan menuju balik lagi ke kelas, tak berapa lama setelah kami sampai di kelas, ada pengumuman,yg mengharapkan siswawi kelas 12 berkumpul di tengah lapangan,dan sebagai pelajar yang baik,sayapun beserta teman saya yg lain mematuhi pengharapan itu,,

Lalu saya ke lapangan,

Disana kami semua mendengarkan wejangan dari kepsek dan wakasek,dan yang paling mengejutkan SI KEMAL KETAHUAN DAN KEMUDIAN RAMBUTNYA DIPOTONG DI DEPAN KHALAYAK RAMAI.

Oh,sungguh malang kau kemal,,semoga kau berkenan seusai hilangnya rambut harajuku yang kau banggakan itu..

Oke,balik lagi ke cerita.

Setelah mendengar wejangan yang lumayan banyak, kami kemudian bersalamsalaman kepada guru-guru yang tlah mengajar kami selama 3 tahun ini,

Oh ibu fuji, terimakasih, saya salut dengan caramu mengajar bu…

Bu anita, maafkan saya sering make baju yang tiada dipandang rapi…

Bu mada (bundo), guru yang sangat berkawan dengan murid…

Pak hadi, maaf pak,di film saya wajah bapak belum saya muat…

Bu tri, saya ngaku bu, sewaktu ibu mengajar, saya sering mengantuk…

Bu fatmah, saya memang kadang tidak memperhatikan,tapi saya ngerjakan LKS kok bu..

Bu khadijah, maafkan saya bu..dulu saya sempat tidak suka dengan jam ibu…

Dan untuk guru-guru yang lain,saya meminta maaf terhadap ketidakbetulan saya selama ini…

Lalu sehabis itu kami pergi ke kelas adik kelas kami,untuk meminta maaf dan mohon doa restu atas kelulusan kami,,tak banyak yang akan saya ceritakan, lha bukannya saya pelit, tapi saya sendiri bingung,pengen apa yang cerita.

Lalu kemudian saya ke SMP saya dulu menuntut ilmu,

SMP negeri 1 judulnya..

Sayapun sampai disana,

Saya ketemu guru saya,

Saya salaman,

Saya meminta doa restu,

Saya ketemu dengan wali kelas saya dulu,

Namun belum sempat saya berjabat tangan dengan beliau,beliau langsung berkata “eh kamu,SKHUN kamu belum diambil”

Anjrot.

Sudah 3 tahun saya meninggalkan sekolah ini,belum saya ambil juga SKHUN,

*SKHUN = Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional, semacam ijasah yang menunjukkan bahwa kita pernah melalui ujian akhir”

Dan sayapun mendapat ledek dari teman-teman saya yang lain.

Capek.

Lelah.

Saya lalu bersama teman-teman saya iseng kpingin jalan-jalan.

Ke sebuah tempat.

Entah kemana.

Lalu kami berkendara,saya nebeng.

Berhubung cuaca kota ini sedang gerah, kami bingung kemana,

Eh, kami lewat sebuah tempat, yang disebut penjara, okelah untuk menghaluskannya, kata itu saya ganti menjadi Lembaga Pemasyarakatan (LP),

Nah, mengapa kami memilih LP?

Tak mewah jawabannya, karena di depan LP banyak pohon rindang.

Di kegersangan kota ini, kami menikmati rindangnya pepohonan,

Bukan di tempat yang menakjubkan, hanyalah di tempat sederhana,

Depan penjara.

Duduk mengaso kami.

Kami duduk mengaso.

Saya celingak celinguk,

Nah, saya melihat ada beberapa anak kecil,

Tebak apa yang mereka lakukan?

tidak, mereka tidak melakukan kriminal,

tapi mereka sedang asik berenang di kolam kecil di halaman LP.

Kemudian tanpa pikir panjang lagi saya mengambil kamera saku saya,

Saya meminta izin dengan mereka untuk menangkap gambar mereka ketika sedang menikmati masa kecilnya..

Saya lalu menjepret mereka.

Lalu sesi jepret memoto usai, karena baterai kamera saya meninggal.

Dan kemudian terlibatlah saya dengan salah seorang anak kecil dari kelompok bocah tersebut,

(ini sudah saya terjemahkan dari bahasa daerah ke bahasa republik ini)

Anak kecil : “bang, abang udah kuliah?”

Saya : “iya”

Anak kecil : “abang dah punya bini?”

Saya : “belom..tapi kekasih ada sih”

Anak kecil : “eh bang,ntar cetak yaa fotonya, aku mau minta”

Saya : “ntar liat aja di Koran ada kok”

Lalu dengan polosnya bocah itupun kegirangan, dan menghampiri sahabatnya yang juga masih bocah, dan mengabarkan kabar gembira itu kepada bocah-bocah yang hanya memakai celana dalam lainnya..

Di sisi lain sayapun beranjak meninggalkan mereka,,

Entah apa yang mereka rasakan jikalau mereka tahu, wajah mereka yang mereka dambakan muncul di Koran ternyata tidak ada secuilpun muncul..karena jujur,saya berkata itu hanya asal saja..




Depan layar kaca, 16 April 2009, 9.09 malam.

Rabu, 15 April 2009

Hari ini saya mengalami banyak pengalaman,

Berhubung ujian sedang mendekati harinya (karena tak mungkin menjauhi),maka suasana pembelajaran di kelas sayapun terlihat lengang,,dari 4 mata pelakaran,hanya 3 saja yang guru memasukinya,itupun tidak pembelajaran total,,

Pas jam bahasa Indonesia,saya awalnya kaget,mengapa sang guru,yaitu bu fuji membawa tape compo,saya pikir apakah kelas in akan dijadikan panggung dangdut?,,oh tidak ternyata,ternyata tidak seprimitif yang saya bayangkan,karena guru saya menyuruh kami semua untuk memejamkan mata,coba tebak untuk apakah itu?

Hmm..maksud dan tujuan guru saya tersebut adalah para siswa ditemani siswi untuk merenung apa yang sudah dilalui selama 3 tahun di sekolah ini,dan tahukah kawan,untuk apa tape compo tersebut?

Tape compo yang sudah disediakan itu untuk menambah kedramtisan suasana,dialuni oleh musik yang dibikin oleh seorang komposer dari jepang (saya lupa namanya),kamipun dibawa untuk merenung,dan tahukah lagi kau kawan?

Saya menangis,haha!

Lalu kemudian setelah itu jam biologi,

Tidak,kali ini saya tidak belajar lagi,tapi sang guru biologi yang merangkap sebagai wali kelas kami justru bercerita dan kilas balik tentang hal-hal yang sudah kami lalui selama 3 tahun ini,

Banyak suka dan duka yang kami lalui,kekonyolan,dan gelak tawa sudah menjadi keseharian kami,tak disangka beliau meneteskan air mata,dan ada kata-kata yang sangat dalam “kita tidak boleh tangisi perpisahan,karena disetiap perjumpaan pastilah ada perpisahan,,tapi maaf,ibu membohongi kata-kata ibu sendiri,ibu tidak bisa menahan emosi ibu..” dgn mata sembab beliau mengatakannya…

Dan barulah pas jam terakhir benar-benar belajar,

Belajar dalam artian membuka buku untuk formalitas,

Saya sendiri tidak memperhatikan,mengapa?,yak karena saya justru sibuk melahap popmi yg barusan saya beli di kantin,sementara teman-teman saya yang lain malah asik bermain facebook,bermain memanfaatkan fasilitas hotspot gratis di sekolahku..

tapi seperti kata pepatah “sepandai-pandainya tupai melompat,pastinya lebih tinggi daripada tupai yang tidak melompat”, setelah saya usai menunaikan santap sembunyi saya di belakang teman saya yang bernama adit dan anjas,sayapun bergegas mendatangi bangku pribadi saya,,eeh ternyata saya ketahuan oleh guru saya,dan saya diperintahkan untuk mengerjakan tugas di papann tulis,,tapi tidak sulit memang,,

teeeettt…bel pulang bersuara,lalu sayapun pulang,,dan setelah mengantarkan kekasih saya ke rumahnya,sayapun mengetik di keyboard,dan jadilah tulisan tidak penting seperti ini.

Banjarmasin, 15 april 3.49 sore



N.B

kiri = adit
kanan = anjas (duo macan,bukan trio macan)


Selasa, 14 April 2009

ketikan pertama


weleh weleh..
akhirnya terbikin juga blog saya..
agak telat,,yaah tapi biarlah..
salam dari saya untuk saya sendiri.